Kualitas Pendidikan Indonesia Yang Masih Tertinggal - RIXANTARA

Friday, July 27, 2018

Kualitas Pendidikan Indonesia Yang Masih Tertinggal


Indonesia merupakan negara dengan perkembangan ekonomi dan teknologi yang begitu pesat, negara ini diproyeksikan akan menjadi negara maju antara tahun 2030-2045. Hal ini bisa saja benar-benar terwujud jika para penerus bangsa yang melanjutkan jalannya pemerintahan ini dengan baik, tentu saja untuk itu, peran pendidikan sangat penting namun seperti yang kita ketahui bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih rendah dan memprihatinkan, kualitas pendidikan Indonesia terpuruk sejak lama.

Indonesia mempunyai lebih dari 45 juta siswa dan 300 juta guru namun jumlah sekolah di Indonesia kurang dari 500 ribu sekolah, meskipun begitu jumlah sekolah di Indonesia masih terus meningkat dikarenakan minat sekolah anak Indonesia juga meningkat namun begitu tidak dibarengi dengan meningkatnya kualitas pendidikan Indonesia, kualitas pendidikan Indonesia masih terbelakang dimana Indonesia berada di urutan 62 dari 70 negara.

Faktor yang membuat sistem pendidikan di Indonesia jelek antara lain

  1. Wilayah negara Indonesia yang begitu luas sehingga sulit untuk pemerataan sistem pendidikan
  2. Budaya korupsi yang masih menjamur, yang mana dana yang seharusnya digunakan untuk pemerataan sistem pendidikan malah dikorupsi oleh oknum-oknum pemerintah
  3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai, mungkin ini berkaitan dengan no. 2, sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia masih sangat kurang. Misalnya anak-anak dari pelosok yang harus menempuh berjam-jam untuk bersekolah.
  4. Masyarakat masih memandang bahwa pendidikan itu hanya membuang waktu dan uang, hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi pentingnya pendidikan bagi masyarakat
  5. Meskipun pemerintah mengadakan program wajib sekolah 9 tahun tanpa dipungut biaya, nyatanya dilapangan sekolah masih memungut dana dari siswa untuk keperluan seperti Buku, Baju sekolah, sumbangan gedung, dll meskipun pemerintah juga membantu siswa kurang mampu dengan BSM, KIP, dll nyatanya hal tersebut tidak dibagikan dengan merata dan malah banyak salah sasaran
  6. Uji Kompentensi Guru (UKG) yang jauh dari standar, dimana standar UKG adalah 70 namun UKG sekarang masih 53,03 sehingga guru tidak dapat mengajar siswa dengan baik.


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada jauh di bawah yaitu urutan 113, hal tersebut tentunya dikarenakan kualitas sistem pendidikan yang buruk. Namun begitu dalam APBN pemerintah mengeluarkan dana sebesar Rp 440 triliun untuk pendidikan, kanapa masih jelek juga? ini disebabkan oleh Sistem pendidikan massal dimana, sekolah lebih mengedepankan nilai mata pelajaran siswa daripada mengasah potensi siswa tersebut seperti saat kenaikan kelas siswa wajib memiliki nilai yang bagus untuk bisa naik kelas dan siswa juga ditumpuki oleh tugas-tugas rumah yang diberikan oleh guru sehingga siswa cenderung lebih sibuk untuk mencari nilai daripada untuk berpikir kritis.

Selain itu waktu sekolah di Indonesia itu masih sangat buruk dimana siswa dipaksa untuk berangkat jam 6 dari rumah dan pulang di sore hari, sehingga siswa tidak mempunyai waktu berinteraksi dengan dunia yang asli dan hanya terkekang oleh sekolah saja. Sekolah di Indonesia juga menyelaraskan pelajaran, sehingga potensi siswa tidak terasah dan menghilangkan jati diri siswa tersebut seharusnya sekolah menyesuaikan pelajaran sesuai minat dan bakat masing-masing siswa sehingga nantinya siswa belajar bukan untuk nilai namun karena rasa ingin tahu dan mengasah pemikiran kritis siswa. 

Memajukan pendidikan wajib untuk pemerintah yang menjalankan roda pemerintahan, sudah jelas dikatakan dalam Pembukaan UUD 1945 untuk "mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia", pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mencerdaskan anak indonesia manun melalui pendidikan kita mampu memajukan ekonomi, teknologi, bahkan pendidikan berperan besar untuk perdamaian dunia. Seperti kata seorang aktivis yang bernama Malala "Satu pena, satu anak, dan satu guru, dapat merubah dunia".

Atau proklamator kita yang berkata "Beri aku 10 pemuda maka akan ku guncangkan dunia" artinya pemuda yang memiliki penidikan yang baik akan mampu mengguncangkan dunia dengan pemikiran dan inovasi mereka. Meskipun begitu, sebenarnya kiat untuk mencerdaskan bangsa tertulis dalam lagu Indonesia raya "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia raya", dalam lirik tersebuk dikatakan bahwa untuk membangun Indonesiam menjadi negara yang maju maka harus membangun jiwanya terlebih dahulu disini seharusnya pendidikan tidak hanya berperan untuk supaya siswa mempu membaca dan menghitung namun juga harus mampu membangun jiwa siswa yang sopan santun, nasionalis, dan saling menghormati, seperti kita ketahui budaya mencontek di sekolah masih sangat kental ini disebabkan pendidikan moral masih kurang di sekolah.

Mengapa sangat sedikit orang pintar dan ilmuwan di Indonesia? hal ini disebabkan karena pemerintah membuang potensi orang Indonesia, kuliah di Indonesia masih sangat mahal dan tidak dapat dijangkau oleh orang-orang kelas bawah belum lagi masuk perguruan tinggi biasanya juga masih mengandalkan nilai dan nilai sehingga sangat sulit untuk masuk perguruan tinggi, maka biasanya yang masuk perguruan tinggi adalah mereka yang kaya dan mereka yang pintar di kota-kota besar biasanya yang kaya mendapat pendidikan tambahan dari bimbel, atau sekolah yang akreditasinya Internasional yang tidak dapat dijangkau oleh orang-orang lemah sehingga yang sukses di Indonesia yang itulagi-itulagi. 

Bagaimanapun kita harus percaya dan optimis pada pemerintah, jangan hanya berpikiran negatif kepada pemerintah dan terus sibuk mencari-cari kesalahannya namun kita juga harus mendukung supaya kebijakan pemerintah untuk memajukan bangsa dapat terwujud, ingat! jika anda memang tidak suka pada orang yang memimpin negara Indonesia, tidak ada salahnya untuk mendukung pemerintah karena mendukung pemerintah bukan berarti kita pro-pemerintahan saat ini. 

Comments


EmoticonEmoticon