Asal Mula Spektrum Politik | Politik Sayap Kiri dan Politik Sayap Kanan
Kita biasa mendengar dari guru-guru, dari diskusi atau membaca dari berita, dan dibuku sejarah yang sering membicarakan mengenai politik sayap kiri dan kanan. Yang sekarang lebih identik sebagai pembedaan dari paham komunis (Kiri) dan Kapitalis (Kanan), namun pernahkan kita berpikir bagaimana sejarahnya mengapa disebut sebagai politik sayap kiri dan kanan.
Istilah politik sayap kanan dan kiri sebenarnya merupakan pengklarifikasian posisi politik (Spektrum politik). Dalam spektrum politik terbagi menjadi 3 yaitu politik kiri, tengah dan kanan. Namun yang paling berpengaruh dari ketiganya adalah politik kiri dan kanan yang telah mengubah jalannya sistem penguasa.
Sejarah terbentuknya politik sayap kanan dan sayap kiri sendiri terjadi pada tahun 1789 saat penyusunan konstitusi ketika terjadi revolusi di Prancis. Pada saat itu terjadi perdebatan antara dua kubu yang saling memperdebatkan mengenai konstitusi Prancis setelah revolusi, Ada yang merasa bahwa hak-hak raja harus dipertahankan namun kubu yang lainnya merasa bahwa kekuasaan raja terlalu banyak dan harus dikurangi atau dihapuskan.
Mereka yang menginginkan untuk mengurangi kekuasaan raja duduk disebelah kiri sementara mereka yang tidak menginginkan perubahan sistem pemerintahan duduk disebelah kanan. Perdebatan tidak sampai disitu saja namun juga terus terjadi, pada awal abad 19 terjadi lagi antara mereka yang menginginkan sistem monarki (mempertahankan kekuasaan raja) dan mereka yang menginginkan perubahan sistem konstitusi (menghapuskan kekuasaan raja). Selama terjadinya perdebatan orang yang menginginkan perubahan selalu duduk disebelah kiri dan orang yang inginkan sistem pemerintahan lama selalu duduk disebelah kanan.
Dapat diambil kesimpulan bahwa politik sayap kiri merupakan politik yang menginginkan perubahan dalam masyarakat dan politik sayap kanan merupakan politik yang menginginkan untuk mempertahankan kondisi sosial (konservatif)
Namun pada tahun 1930an perdebatan terjadi lagi namun isu ekonomi dibawa dalam perdebatan tersebut dimana kaum sosialis yang merasa bahwa kapitalis terlalu menindas rakyat jelata menentang dan menyuarakan agar sistem kapitalis diganti dengan sistem sosialis. Orang-orang sosialis (yang menginginkan perubahan) duduk disebelah kiri sementara orang-orang yang mendukung kapitalisme duduk disebelah kanan. Sehingga hingga sekarang terkenal bahwa orang-orang sosialis merupakan orang yang selalu menginginkan perubahan pada sistem kapitalis dan dikenal sebagai politik sayap kiri dan kanan.
Istilah politik sayap kanan dan kiri sebenarnya merupakan pengklarifikasian posisi politik (Spektrum politik). Dalam spektrum politik terbagi menjadi 3 yaitu politik kiri, tengah dan kanan. Namun yang paling berpengaruh dari ketiganya adalah politik kiri dan kanan yang telah mengubah jalannya sistem penguasa.
Sejarah terbentuknya politik sayap kanan dan sayap kiri sendiri terjadi pada tahun 1789 saat penyusunan konstitusi ketika terjadi revolusi di Prancis. Pada saat itu terjadi perdebatan antara dua kubu yang saling memperdebatkan mengenai konstitusi Prancis setelah revolusi, Ada yang merasa bahwa hak-hak raja harus dipertahankan namun kubu yang lainnya merasa bahwa kekuasaan raja terlalu banyak dan harus dikurangi atau dihapuskan.
Mereka yang menginginkan untuk mengurangi kekuasaan raja duduk disebelah kiri sementara mereka yang tidak menginginkan perubahan sistem pemerintahan duduk disebelah kanan. Perdebatan tidak sampai disitu saja namun juga terus terjadi, pada awal abad 19 terjadi lagi antara mereka yang menginginkan sistem monarki (mempertahankan kekuasaan raja) dan mereka yang menginginkan perubahan sistem konstitusi (menghapuskan kekuasaan raja). Selama terjadinya perdebatan orang yang menginginkan perubahan selalu duduk disebelah kiri dan orang yang inginkan sistem pemerintahan lama selalu duduk disebelah kanan.
Dapat diambil kesimpulan bahwa politik sayap kiri merupakan politik yang menginginkan perubahan dalam masyarakat dan politik sayap kanan merupakan politik yang menginginkan untuk mempertahankan kondisi sosial (konservatif)
Namun pada tahun 1930an perdebatan terjadi lagi namun isu ekonomi dibawa dalam perdebatan tersebut dimana kaum sosialis yang merasa bahwa kapitalis terlalu menindas rakyat jelata menentang dan menyuarakan agar sistem kapitalis diganti dengan sistem sosialis. Orang-orang sosialis (yang menginginkan perubahan) duduk disebelah kiri sementara orang-orang yang mendukung kapitalisme duduk disebelah kanan. Sehingga hingga sekarang terkenal bahwa orang-orang sosialis merupakan orang yang selalu menginginkan perubahan pada sistem kapitalis dan dikenal sebagai politik sayap kiri dan kanan.