Indonesia Pernah Mengembangkan Bom Nuklir Tahun 1960 | Soekarno Membuat AS Berkeringat Dingin - RIXANTARA

Saturday, September 8, 2018

Indonesia Pernah Mengembangkan Bom Nuklir Tahun 1960 | Soekarno Membuat AS Berkeringat Dingin

Nuklir, saat mendengarnya rasanya kita akan langsung merinding. Memang nuklir memiliki reputasi yang buruk semenjak manusia menciptakannya sebagai senjata ditambah lagi dengan tayangan difilm-film yang mengisyaratkan bahwa nuklir adalah senjata mengerikan.

Nuklir juga mempunyai reputasi yang buruk sebagai senjata pemusnah masal tidak lain karena jalan sejarah yang mana nuklir diciptakan ditengah pertempuran dan kehancuran perang dunia. Senjata nuklir pertama kali di uji coba dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dalam operasi uji coba bom nuklir yang disebut Trinity tahun 1945. 

Pada saat itu AS mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan tercerdas dan terhebat di dunia untuk mencari sebuah senjata yang sangat kuat. Proyek tersebut dinamakan Manhattan Project ini adalah proyek riset yang melibatkan banyak ilmuwan terpintar salah satunya adalah Robert Oppenheimer dan Albert Einstein termasuk didalamnya. Pada saat itu AS terdesak untuk melakukan riset tersebut demi menyusul NAZI Jerman yang tengah melakukan pengembangan proyek serupa.

Dan singkat cerita AS benar-benar menggunakan hasil riset tersebut sebagai senjata, dan menjadi bencana yang mengakibatkan terbunuhnya ratusan ribu jiwa dan jutaan orang hidup menderita yang diakibatkan radiasi bom tersebut, yaitu pemboman Hiroshima dan Nagasaki yang memaksa sang kaisar untuk menyerah tanpa syarat. 

Sebenarnya tidak hanya disitu AS melakukan uji coba-uji coba bom nuklir karena setelah berakhirnya perangpun AS masih melakukan uji coba saat terjadinya perang dingin antara dua negara adidaya AS dan USSR (Uni Soviet) pada tahun 1960an.

Bahkan semenjak masa perang dingin perkembangan senjata ini semakin hebat sampai pada akhirnya Uni Soviet bahkan membuat bom yang kekuatannya 2000 kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki yang mereka namakan Tsar Bomba atau yang berarti "Kaisar dari segala bom" yang dilakukan uji coba pada tanggal 30 Oktober 1961.

Indonesia pada tahun 1960an telah tumbuh menjadi negara yang berdaulat dan berkembang menjadi negara yang kuat bahkan melampaui kekuatan penjajahnya pada saat itu, dan menjadi negara terkuat di belahan bumi selatan. Indonesia yang pada saat itu berada di antara dua negara yang saling berkompetisi dalam perang dingin memilih untuk tidak memihak pada salah satu blok dan membentuk gerakan non-blok.

Indonesia menyadari dengan adanya kemungkinan akibat dari radiasi nuklir yang ditimbulkan oleh uji coba AS yang berdekatan dengan Indonesia yaitu di Pasifik. Maka dari itu presiden Soekarno membentuk panitia penyelidikan radioaktifa yang disahkan keberadaannya pada akhir tahun 1954. Panitia tersebut dipimpin oleh G.A Siwabessy yang dikenal sebagai Bapak Atom Indonesia.

Panitia tersebut melakukan riset dan observasi ke area-area yang diduga memiliki potensi radiasi dari uji coba bom Amerika Serikat, dan G.A Siwabessy menyatakan bahwa tidak ada radiasi yang sampai ke wilayah Indonesia. Setelah berhasil melakukan riset kemudian G.A Siwabessy menyarankan kepada pemerintah untuk mulai mempelajari nuklir dan hal tersebut disambut baik oleh pemerintah dengan dibentuknya Lembaga Tenaga Atom yang nantinya akan menjadi kisah awal Indonesia dalam sepak terjangnya di bidang nuklir.

Pada saat itu Indonesia membentuk lembaga tersebut dengan tujuan perdamaian, Indonesia dibantu oleh Amerika Serikat yang sedang mesra-mesaranya hubungan kedua negara tersebut pada saat itu, Indonesia mengirimkan banyak ilmuwan untuk mempelajari nuklir ke Amerika. AS juga mengirimkan para ilmuwannya ke Indonesia untuk pengayaan teknologi nuklir, dan lahirlah reaktor nuklir Triga di Bandung.

Indonesia yang pada saat itu menganut sistem politik demokrasi liberal yang terkesan condong pada AS dan menjalin hubungan yang dekat dengan AS apalagi saat Amerika dipimpin oleh John F Kennedy yang mana ia adalah sahabat karib Bung Karno, dan pada masanya teknologi berkembang sangat pesat terutama dibidang antariksa bahkan pada masanya manusia berhasil mendarat di bulan.

Kemudian terjadilah tragedi pembunuhan presiden John F Kennedy dengan cara ditembak di kepala saat ia sedang berada di mobilnya.  Pembunuhan tersebut menjadi awal ketidakjelasan proyek nuklir Indonesia karena setelah AS lepas dari kepemimpinan John F Kennedy kebijakan AS menjadi berubah dan banyak yang secara tidak langsung maupun langsung merugikan pemerintah Indonesia, ditambah lagi pada saat itu AS sedang berperang dengan negara Asia Tenggara yaitu Vietnam. 

Pada saat itu pula kondisi politik Indonesia mulai tidak stabil dengan pembentukan Federasi Malaysia oleh Inggris, hal ini menurut ir. Soekarno merupakan bentuk dari imperialisme baru sehingga membuat ia campur tangan dengan melancarkan operasi dwikora sehingga proyek saat itu menjadi lebih terfokus pada pembuatan senjata dan karena hubungan dengan AS pun tidak seharmonis dulu dan proyek nuklir perdamaian Indonesia sudah tidak jelas jalannya maka pemerintah jadi berbelok ke Uni Soviet.

Indonesia pada saat itu adalah negara terkuat di Asia Selatan, telah memiliki banyak kendaraan tempur yang mampu meluncurkan bom nuklir. Bisa dikatakan bahwa Indonesia telah memiliki alatnya namun tidak memiliki senjatanya, maka dari itu melalui bantuan Uni Soviet, Indonesia berbelok yang pada awalnya mengembangkan nuklir untuk tujuan perdamaian kemudian mengembangkannya sebagai senjata.

Indonesia secara rahasia mengirimkan ilmuwan-ilmuwannya ke China dan Uni Soviet untuk mempelajari lebih lanjut mengenai nuklir. Pada tahun 1964, China berhasil menguji coba bom atom pertamanya yang nantinya akan menjadi rujukan bom nuklir Indonesia. 

Amerika merasa curiga kepada gelagat Indonesia hingga mereka melakukan investigasi dadakan ke reaktor-reaktor nuklir Indonesia, Indonesia bahkan juga banyak dimata-matai oleh negara tetangganya karena mereka ikut ketakutan dengan rumor yang beredar bahwa Indonesia tengah mengembangkan senjata nuklir, hingga puncaknya pada tahun 1965 presiden Soekarno mempublikasikan bahwa Indonesia memang tengah melakukan pengembangan senjata nuklir hal ini diutarakan Soekarno dalam pidatonya "...Sudah kehendak Tuhan Indonesia akan segera memproduksi bom atomnya sendiri...".

Namun pada kenyataannya percobaan nuklir Indonesia tidak pernah terpublikasi entah itu dirahasiakan atau memang tidak pernah terjadi, hal ini dikarenakan situasi politik dan pemerintahan Indonesia pada saat itu semakin kacau setelah dibunuhnya 7 jenderal oleh partai palu arit yang membuat beberapa proyek riset Indonesia menjadi terbengkalai seperti proyek rudal dan roket Kartika 1 dan salah satunya proyek pengembangan senjata nuklir tersebut.

Bahkan beredar teori konspirasi yang menyebutkan bahwa banyaknya kecarut marutan politik Indonesia pada saat itu ada campur tangan dari Amerika yang tidak senang dengan jalan politik Indonesia yang lebih condong ke blok timur dan ada rasa keinginan untuk menguasai sumber daya di Indonesia.

Namun sisi baiknya adalah Indonesia menjadi berkenalan dengan teknologi nuklir dan pernah dilirik dan ditakuti dunia bahwa Indonesia mampu untuk mengembangkan senjata yang mengerikan tersebut. Setelah Soekarno lengser Indonesia kembali mengembangkan nuklir hingga sekarang untuk kepentingan perdamaian dan farmasi. 

Bahkan hari ini Indonesia telah memiliki 3 reaktor nuklir yang terdapat di Bandung, Yogyakarta, dan Banten dan Indonesia telah berencana untuk membangun reaktor nuklir baru di Muria, Bangka, dan Kalimantan. 

Jadi jika ada pertanyaan apakah Indonesia mampu membuat bom atom bisa dikatakan bahwa Indonesia mampu untuk membuat bom atom karena sekarang SDM nuklir Indonesia telah banyak dan mumpuni, hanya saja rasanya negara kita belum perlu untuk mengembangkannya bahkan diharapkan untuk tidak pernah menggunakannya karena jika kita menggunakannya artinya dunia ini bukan dunia yang damai lagi. Jadi hari ini fokus pengembangan nuklir Indonesia hanya untuk perdamaian yang bertujuan untuk pertanian, pengobatan, dll. Bahkan Indonesia telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Rusia untuk membangun PLTN di Kalimantan.


Comments


EmoticonEmoticon